Wednesday, May 09, 2007

Weekend with Linux

Dari Kamis 3 Mei 2007 sampai saat aku menulis postingan ini, perasaanku campur aduk dengan OS bernama Linux. Cerita ini berawal ketika hari Ahad 29 April 2007 yang lalu aku nganter istri cari sepatu ke Bintaro Plaza.

Setelah sepatu dapat, kami ke Gramedia karena istri juga pingin beli buku. Seperti biasa, di saat istri sibuk cari buku, aku juga menyibukkan diri dengan menengok stand majalah komputer. Saat itu aku melihat InfoLinux dengan judul Mandriva Linux 2007.1 yang berwarna merah. Tidak terasa, tiba-tiba aku ingat partisi ext3 Linux yang udah kuubah menjadi fat32 untuk space backup data. Aku juga ingat bahwa tahun 2004 aku rajin ngoprek kernel Linux agar sesuai dengan komputerku. Aku juga ingat bahwa waktu itu aku juga rajin nyoba berbagai aplikasi di Linux. Masalahnya sekarang adalah, aku sudah lupa dengan semua yang pernah kulakukan tersebut. Aku sampai lupa command apakah yang harus aku ketikkan ke console untuk ngecek kapasitas harddisk?

Judul Mandriva Linux 2007.1 di InfoLinux itu membuat keinginanku untuk mengenal Linux kembali berkobar :) Aku pengguna Windows yang baru 30% siap pake Linux. Melihat Judul Mandriva Linux 2007.1 di InfoLinux, kesiapan menggunakan Linux naik menjadi 50%. Bukti dari ini adalah aku memangkas 3 Gb lagi partisi Windowsku untuk Linux sehingga sekarang space untuk Linux menjadi 6 Gb dari 40 Gb Harddisk (Dulu Linux hanya kuizinkan untuk memakai 3 Gb space Harddiskku). Kenapa bisa begitu? Karena bagiku Mandriva (Mandrake) adalah Linux yang bisa memahami aku. Karena kenanganku dengan Mandriva sangat manis. Karena Mandriva selalu lengkap dalam menyertakan paket untuk penggunanya. Aku bisa mencintainya seperti aku mencintai Windows meski dulu cintaku padanya kandas pada Mandrake 10 karena OpenOffice belum terlalu bagus.

Tanpa pikir panjang, aku langsung mencari InfoLinux edisi ekonomis demi memangkas budget. Sialnya, InfoLinux edisi ekonomis belum beredar. FYI, InfoLinux ada dua versi. Versi standar harga 30rb dan versi ekonomis harga 15rb. Beda di antara kedua versi tersebut hanyalah ukuran majalahnya yang mengecil :)

Pulang dari Bintaro Plaza, aku mencari InfoLinux edisi ekonomis di hampir semua loper majalah yang kutemui. Kata penjualnya, biasanya InfoLinux edisi ekonomis keluar tanggal 2. Dan, OK, kupendam dulu hasratku untuk kembali mengenal Mandriva.

Senin, Selasa, dan Rabu, tiap pulang ngajar aku selalu menanyakan InfoLinux edisi ekonomis di loper-loper majalah. Semua nihil. Hari Kamis pulang ngajar, akhirnya aku mendapatkan InfoLinux edisi ekonomis. Sampai rumah, plastik majalah kubuka, DVD Mandriva kuelus-elus karena kangen sudah lama tidak bertemu, dan majalah kubuka untuk kuspeed reading :)

Kebencian muncul ketika aku sampai halaman 22. Di situ tertulis bahwa Mandriva Linux 2007.1 yang disertakan dalam majalah adalah Mandriva Linux 2007.1 RC3 (alias versi beta) karena alasan deadline.
What...???!@!
Apa-apaan ini?
Kok bisa begitu?
Lha kalau begitu mbok ya judul InfoLinux di sampul depan ditambah embel-embel RC3!

Aku kesal dengan majalah ini. Waktu hari Ahad aku ke warnet, Mandriva Linux 2007.1 tanpa RC3 direlease 17 April 2007. Mandriva Linux 2007.1 yang kudapat dari majalah itu direlease 29 Maret 2007.

Tidak sempatkah mereka mendowload dan mengkustomisasi DVD Mandriva Linux 2007.1 tanpa RC3 untuk para pembaca majalahnya dengan asumsi waktu untuk sampai tahap produksi masih 1 mingguan lagi?

Meski kesal, aku tetap mencoba Mandriva Linux 2007.1 RC3. Yang terjadi kekesalahku semakin memuncak karena Mandriva Linux 2007.1 RC3 sangat bagus sehingga membuatku semakin pingin merasakan Mandriva Linux 2007.1 tanpa RC3 dan aku tidak tahu gimana untuk mendapatkan Mandriva Linux 2007.1 tanpa RC3.
What? Anda bertanya kenapa ga download aja?
Ada 2 alasan.
Satu, aku ga punya koneksi internet.
Dua, meski punya koneksi internet, harus berapa lama untuk mendownload iso dari Mandriva Linux 2007.1 yang ukurannya sekitar 4 GB?

Kesal dengan Mandriva Linux 2007.1 RC3, aku menginstal kubuntu 6.06 yang kudapat dari shipit.kubuntu.com. Kesalku bertambah karena paket dari kubuntu sangat sedikit dan kubuntu benar-benar bergantung pada internet dengan "apt-get"nya.

Kesal tak kunjung reda, akhirnya aku kembali menginstal MandrakeLinux 10 sebagai obat kangen dengan Linux. Alhamdulillah kesal bisa berkurang meski rasa ketinggalan jaman mendera karena MandrakeLinux 10 direlease tahun 2004.

Oh ya, ini screenshot MandrakeLinux 10ku hasil dari weekend with Linux.



See U Soon.

0 comments:

Blogger template 'Fundamental' by Ourblogtemplates.com 2008.

Jump to TOP

Blogger templates by OurBlogTemplates.com