Thursday, October 23, 2008

My Guitar Chronicles

Gitar pertamaku kuperoleh sekitar seminggu sebelum aku melaksanakan ebtanas SMP tahun 1995. Beda dengan orang tua lain yang memacu anaknya untuk berkutat dengan buku di saat detik-detik akhir menuju ebtanas, Bapak malah membelikan aku gitar yang tentu saja membuat hatiku berbunga-bunga. Ga tahu ini coba-coba atau memang trik yang sudah teruji, yang jelas tindakan Bapak ini memberikan hasil positif berupa NEMku yang tertinggi di sekolahku.

Seingatku gitar itu bermerk Osmond dengan senar nylon. Aku membelinya sore hari di toko olah raga di kota Pekalongan. Aku lupa belinya bareng kakak atau Bapak.

Setelah gitar di tangan, mulailah ia menjadi daftar tetap barang yang harus ada di dekatku. Tuh gitar punya tempat istimewa di pojokan kamar n kadang ikut nemenin kongkow di pinggir jalan raya depan gang rumah.

Dia setidaknya mengalami 2 kali operasi. Yang pertama adalah operasi penggantian senar dari senar nylon ke senar steel. Berikutnya operasi penggantian senar steel ke senar steel untuk gitar elektrik. Ini gara-gara terpengaruh oleh Inuk tetangga depan gang rumah yang sekarang sedang kuliah S2. Katanya, kalau pake senar gitar elektrik suaranya jadi enak n lebih awet. Dan itu memang benar. Seingatku, tuh senar gitar elektrik harganya 30ribu dan aku belinya iuran ma adikku.

Tahun 1998, saatnya aku hijrah ke Yogya untuk kuliah. Gitar ga kubawa karena adikku lebih sering n jago memakainya daripada aku yang dari pertama belajar levelnya masih segitu-gitu aja :D

Perpisahan dengan gitar pertamaku memberikan rindu yang tak berkesudahan. Untuk mengobatinya, terkadang aku main ke kost-kostan teman yang punya gitar. Lumayan lah bisa sedikit genjrang genjreng sambil nyanyi dengan suara yang rada merdu alias banyak falsnya :D

Rindu dengan gitar pertamaku terobati ketika akhirnya adik juga harus hijrah ke Yogya untuk kuliah tahun 2002. Gitar harus dibawa karena kalau ditinggal, ga ada yang memainkannya.

Adik hijrah bukan hanya membawa gitar, tapi juga komputer intel pentium III 733MHz yang pada akhirnya nanti menjadi alasan kenapa akhirnya aku mulai melupakan rasa rindu pada gitar pertamaku. Rasa rindu itu pindah secara berlahan, dari gitar ke komputer dan sebuah mahkluk yang bernama internet.

Tahun 2005 aku mulai mengalami hidup yang sesungguhnya, yaitu bekerja untuk menghidupi diri sendiri. Sudah bisa dipastikan, waktu untuk bermain gitar berkurang dan aku mulai mengganggapnya menjadi bukan barang yang harus ada di sekitarku.

~~~0~~~



Selama di Jakarta, aku belum pernah memegang gitar. Pernah megang sekali, gitarnya Fery yang ga ada senarnya :D Entah sejak kapan, aku mulai bisa hidup tanpa gitar.

Beberapa bulan yang lalu, aku bersama Fery (OB sekolahku) belanja ATK sekolah. Di toko ATK, ada gitar akustik seharga 160rb. Terpikir untuk punya gitar, aku mengajukan proposal ke istri namun istri langsung menolaknya.

Minggu lalu, Alhamdulillah aku dapat rejeki lebih. Ketika kukasihkan ke istri, istri menjawab, "Uangnya dipake Mas aja". Saya sudah memaksa, istri tetap bersikukuh uang untuk saya aja. Betul-betul istri yang mengerti suami :D

Kemarin sore akhirnya uang itu kubelikan gitar akustik merk Yamaha abal-abal :D Tadinya saya tertarik untuk membeli gitar yang harganya 120an ribu, tetapi karena kualitasnya meragukan dan istri memberi pertimbangan beli yang agak bagusan, akhirnya terbeli juga tuh gitar seharga 200an ribu. Ga tahu kemahalan atau ga tuh.

Gitarnya sih lumayan keren n tipis. Cuma ada sedikit masalah, Fretboardnya terlalu sempit sehingga jari saya terkadang menyentuh senar yang tidak seharusnya disentuh. Semoga ini hanya masalah kebiasaan saja.


Ini nih gitar Yamaha abal-abal itu.


Setipis ini nih gitarnya. Itu yang putih flashdisk Kingston DataTraveler 1 GB. Kalau belum pernah lihat flashdisk ini, bayangkan aja tusuk gigi, panjangnya setara kok.


Kecil banget kan fretboardnya?


See U Soon.

Tuesday, July 15, 2008

Happy Wedding Day

Hari ini tepat 2 tahun saya menikah. Alhamdulillah, perjalanan di tahun kedua ini semakin indah. Apalagi setelah ada Kafin Hirzal Haq, anak pertama kami.

Mencoba merenungi apa yang sudah saya berikan ke keluarga selama ini, rasanya sangat belum cukup. Saya terkadang masih asyik ngoprek Linux di saat istri main ma Kafin. Kadang masih ngrengek minta laptop padahal dana lebih dibutuhkan untuk tabungan tempat tinggal :D dan lain sebagainya.

Tapi belakangan ini saya dah mulai sadar kok. Saya dah mulai bisa memenangkan Kafin daripada Linux meski rengekan laptop terkadang masih terdengar sayup-sayup :D

Beberapa hari yang lalu, seingat saya, Istri pernah memuji bahwa saya sudah bisa jadi Ayah yang hebat. Ini sudah tentu berkaitan dengan totalitas saya memenangkan Kafin dari segala macam godaan apapun. Sekarang saya paling telat sampai rumah Maghrib, inipun dengan alasan yang jelas. Dulu sering saya sampai rumah jam 21an dengan alasan (agak) banyak kerjaan ditambah (banyak) main OpenArena :D Sekarang Istri sudah bisa main game krece-krece hasil downloadan saya, yang berarti dia bisa sedikit santai di saat saya ngurusin Kafin (sambil baca artikel di laptop (sekolah) yang dibawa pulang).

Dilihat dari sisi Kafin, perjalanan 2 tahun ini bisa dibagi menjadi 3 fase. Fase pertama adalah fase menunggu Kafin selama 8 bulan. Fase kedua adalah fase Kafin ada di perut Bundanya selama 8 bulan (Kafin prematur). Dan yang terakhir fase kehadiran Kafin di dunia selama 8 bulan juga.

Flashback ke dua tahun yang lalu, saya menikah dalam kondisi tidak punya pekerjaan. Sebelum menikah, saya sudah mengajar di SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta selama 1,5 tahun. Bapak mertua mengutarakan bahwa beliau merestui saya menikah dengan putrinya dengan syarat putrinya tidak jauh dari dia.

Tentu ini dilema bagi saya. Menikah berarti meninggalkan pekerjaan karena ga mungkin saya pulang pergi Yogya - Jakarta tiap minggu sekali hanya untuk ketemu sang Istri tercinta. Ini jelas boros biaya dan makan hati plus menghilangkan makna menikah di mana seharusnya si pasangan hidup bersama.

Ga menikah berarti saya gak realistis dan egois.
Kok bisa?
Ya bisa lah.
Saya ga realistis karena saya adalah sarjana pendidikan yang nantinya bakal bekerja sebagai seorang guru. Sudah bukan rahasia umum, bahwa gaji guru itu (sangat) kecil. Saya memilih untuk menikah dan meninggalkan pekerjaan karena saya berfikir jika saya menunda menikah dan tetap mempertahankan pekerjaan, saya ga akan memperoleh apapun.

Seandainya saya bersikukuh untuk menunda menikah dan menabung dulu, tabungan itu juga ga akan bertambah secara signifikan karena gaji guru kecil. Menabung untuk persiapan menikah (rumah dan segala isinya) akan mungkin jika saya seperti tokoh sinetron di negeri ini. Umur 20an, dah jadi dokter plus punya rumah n mobil mewah. Lha saya??? Guru??? Mau nabung untuk beli rumah plus mobil mewah?? Bisa jadi perjaka tua saya :D

Ini semua bukan berarti saya ga nabung sama sekali. Tabungan dari gaji saya cukup untuk membiayai pernikahan dengan segala tetek bengeknya tanpa berusaha merepotkan orang tua. Meski, Alhamdulillah peran dari Kakak dan Adik serta berbagai pihak tidak bisa dipungkiri.

Keadaan ini saya bicarakan ke (calon) Istri dan ia bisa menerima. Istri setuju kami menikah di saat saya belum punya rumah dan mobil mewah daripada pilihan lainnya (saya jadi perjaka tua ^-*). Seeeep dah.

Saya egois kalau memilih tidak menikah karena alasan usia Istri. FYI, usia terbaik bagi wanita untuk melahirkan keturunan yang berkualitas adalah di antara 20 sampai 30 tahun. Seandainya saya ga menikah, berarti saya membuang masa keemasan Istri untuk bisa memberikan buah hati yang berkualitas. Demi Allah, uang bisa dicari. Tapi sebanyak apapun uang, ia tidak bisa membeli waktu yang telah lewat.

Usia Istri dan kualitas buah hati lah yang menjadi alasan saya untuk mengambil keputusan menikah dengan segala resikonya. Buat apa menunda menikah ketika uang yang saya cari belum tentu terkumpul dan usia (calon) Istri jelas akan bertambah?

Kata temen saya yang Ustad sih, Allah akan menjamin rejeki bagi hambanya yang ingin menikah atau menuntut ilmu. Dan saya sudah membuktikan ini.

Saya mengalami kondisi ga punya kerjaan (setelah menikah) selama 2 minggu. Setelah itu, sesuai janjiNya, Allah memberikan saya pekerjaan dari arah yang ga pernah saya sangka. Alhamdulillah.

Ehmmmmm terus apa ya?
Oh ya, jadi bagi Anda yang masih berfikir untuk nabung demi rumah dan mobil mewah daripada usia Istri dan kualitas buah hati, pesan saya cuma satu. "Shame on You" :D

See U soon.

Thursday, June 26, 2008

Legalistas Mp3

Setidaknya ada 2 legalitas pada file mp3. Yang pertama legalitas pada format filenya dan yang kedua pada isi filenya.

Mp3 ditemukan oleh Fraunhofer IIS pada tahun 1990an. Mp3 merupakan file audio yang sangat populer sehingga ketika para penggantinya muncul, dia tetap merupakan file audio yang digunakan secara umum. Mp3 bukan type file yang gratis (bebas). Fraunhofer IIS sebagai pencipta mp3 mensyaratkan agar semua software yang dapat memainkan ataupun menghasilkan mp3 harus membayar "iuran suka rela" ke mereka (mp3licensing.com). Bentuk iuran suka rela ini (suka ga suka harus rela) tentu saja membuat gerah komunitas opensource dan mereka menciptakan Ogg yang tentu saja tanpa iuran suka rela. Sayangnya, sampai detik ini popularitas ogg masih di bawah mp3.

Isi mp3 juga merupakan kondisi syarat legal atau tidaknya mp3. Isi mp3 menjadi legal ketika kita punya sumber asli isi mp3 yang kita dapatkan dengan membeli alias tidak membajak. Analoginya, kalau saya beli kaset Joe Satriani - The Extremist dan saya punya ipod, terus saya nyari mp3 album tersebut di internet n saya masukkan di ipod, maka mp3 itu tergolong legal (dilihat dari isi filenya) karena saya punya sumber isi filenya yang asli (kaset).

Pada saat kumpul-kumpul dengan pengguna Linux, saya sempat tersenyum kecut ketika ada pengguna Linux yang karena sangat tergila-gila dengan opensource sampai-sampai dia mengubah semua file mp3nya menjadi ogg. Maksud saya, lha apa gunanya pake ogg kalau ternyata isi dari filenya merupakan hasil bajakan juga? Meskipun ini lebih baik sih daripada pake mp3 yang isinya juga bajakan :D

Yang ideal sih, tipe filenya legal (ogg) dan isinya juga legal.
Pertanyaannya : Emang ada yang kayak gituan? Tipe filenya legal, isinya legal, gratis pula?
Jawabannya : Ada. Silahkan cek http://jamendo.com/en

See U Soon.

Thursday, May 22, 2008

Yang Aku Benci dari (Ubuntu) Linux

Di dunia ini ga ada satupun yang sempurna, termasuk (Ubuntu) Linux. Beberapa faktor yang ku benci dari (Ubuntu) Linux setelah hampir dua tahun aku menggunakannya adalah :
  1. (Ubuntu) Linux menurunkan prestasi Indonesia.
  2. Kok bisa?
    Ya bisalah. Indonesia kan sekarang (kayaknya) menduduki peringkat ketiga sebagai negara pembajak. Peringkat pertama ga akan tercapai kalau penduduknya pake (Ubuntu) Linux. Nah berarti kalau kita pake (Ubuntu) Linux maka kita ga berpartisipasi dalam meraih peringkat pertama negara pembajak di dunia. D*%n it. Makanya jangan pake (Ubuntu) Linux.
  3. (Ubuntu) Linux tidak mengizinkan saya untuk ke kamar mandi saat saya sedang menggunakannya.
  4. Lha kok bisa?
    Ya bisalah. Dulu waktu saya pake OS (bajakan) lain, sering ketika saya lagi enak-enak kerja, tiba-tiba dia ngambek, n minta reboot. Nah, ketika dia reboot, saya sekalian ke kamar mandi. Lha sekarang pake (Ubuntu) Linux, dia stabil banget n ga pernah minta reboot. Jadilah saya membencinya karena (Ubuntu) Linux ga memberi saya waktu untuk ke kamar mandi ketika dia reboot. S*al tuh (Ubuntu) Linux.
  5. Linux sampai detik ini ga ada virusnya.
  6. Ini bikin kesel. Karena saya kan pekerja keras, jadi seharusnya komputer saya pun bekerja keras. Dulu waktu pake OS lain yang banyak virusnya, di tray pasti ada icon antivirus yang setia membasmi virus yang mencoba mengganggu OS yang saya pakai. Nah dengan adanya antivirus, komputer saya pasti bekerja keras meskipun dalam keadaan idle karena dia kan mencari virus yang ada di dalam komputer. Ini yang saya suka, saya pekerja keras, maka komputernya pun harus bekerja keras. Nah sekarang pakai Linux, ga ada antivirus di tray icon. Komputer saya pun jadi bermalas-malasan sewaktu idle. Yah ..... awas tuh Linux.
  7. Linux ga ada cracknya.
  8. Dulu waktu masih pake OS (bajakan) lain, pas pake software yang ternyata butuh registrasi, crack adalah salah satu jalan keluarnya. Nah pada saat ngecrack ini serasa jadi hacker (meski cracker sebenarnya lebih tepat). Masukin kode untuk dapetin kode lainnya, numpang tindih file exe hasil patch, dan sebagainya. Serasa jadi hacker ???
    Nah sekarang pake Linux, ga ada yang perlu dicrack. Ga ada kesempatan jadi cracker. Yang ada kesempatan jadi hacker beneran. As*m tuh Linux.

Tuesday, May 20, 2008

CD Hardy dari shipit

Kemarin ketika saya sampai rumah sekitar jam 17.30an, Ibu Mertua langsung menyambutku dengan, "Fan, ada kiriman untukmu tuh". Mendengar itu, saya langsung connect maksud "kiriman" adalah CD Ubuntu, Kubuntu, dan Edubuntu yang telah ku pesan via shipit. Setelah bilang terima kasih, menanyakan ongkos kirim berapa (ternyata tiga ribu), dan apakah uang ongkos kirimnya perlu diganti (Ibu bilang silahkan aja ganti, tapi 10 kali lipat ya ^-^), langsung saya menuju ke "kiriman" tersebut yang sudah dibawa Istri ke lantai dua.

Saya memesan ketiga CD tersebut pada 21 April 2008 dan pesanan diapproved esok harinya. Padahal waktu itu Hardy resmi keluar 24 April 2008, tapi seperti biasanya yang pesen via shipit udah dikirimin duluan.

Lha Anda kan sudah pake (download) Hardy, ngapain pesen via shipit segala?
Karena saya pingin punya yang versi LiveCD. Lagian rasanya nggak sreg kalau ga dapet CD dari shipit :D

Kok pesennya masing-masing cuma satu biji?
Karena sampai detik saya menulis ini, Hardy hanya ditawarkan dalam 2 pilihan, 1 CD 32-bit dan 1 CD 64-bit. Dulu jamannya Feisty, kita bisa pilih 5 buah CD skalian. Waktu Gutsy, pilihan berkurang jadi 3 CD. Eh sekarang Hardy, cuma boleh minta satu. Ga papa lah. Namanya juga gratis :D

Fotonya mana?
Ini fotonya.
CD Ubuntu, Kubuntu, dan Edubuntu asli dari shipit.

Begini setelah isinya dibongkar.

Ini nih bongkaran selanjutnya.

Ada hal baru apaan dengan CD tersebut?
Setidaknya ada dua hal baru.
Yang pertama kalau Ubuntu diboot di Windows, wubi akan nongol dan memberikan pilihan yang salah satunya adalah nginstall Ubuntu di Windows layaknya nginstal aplikasi biasa lainnya.
Yang kedua, Edubuntu sekarang berbentuk add on CD bukan LiveCD seperti yang dulu-dulu. Ini berarti untuk menikmatinya, kita harus meng"sudo apt-cdrom add" pada komputer dengan Ubuntu, Kubuntu, Xubuntu maupun variant Hardy lainnya baru kemudian bisa menikmati aplikasi di dalam CD Edubuntu.

"And maybe I'm crazy
but I just can't slow down
And maybe I'm crazy
but at least I'm still around
yeah, yeah, yeah, yeah, yeah, yeah"
The Rasmus - First Day of My Life

See U soon.

Monday, May 19, 2008

Awalnya PCMan File Manager, Berakhir dengan Xubuntu

Waktu browsing saya nemu postingan tentang PCMan File Manager. Sejurus kemudian, saya langsung tergoda untuk mencobanya. Kebetulan PCMan File Manager mempunyai fitur yang hanya dimiliki oleh Konqueror, yaitu tabbed. Karena PCMan File Manager dibuat berdasarkan GTK, maka saya pun langsung menghapus semua aplikasi yang berbasiskan QT (KDE) sekalian nyoba "sudo apt-get install xubuntu-desktop". Lagian tuh Xubuntu kan sudah lengkap saya download, sayang juga kalau ga dipake.

Pas nyoba PCMan File Manager, saya menemukan satu kelemahan. Meski PCMan File Manager sudah disetting untuk view file by type, kalau ditutup n terus dibuka lagi, dia akan otomatis tersortir dengan view file by name. Kekurangan ini cukup membuat saya kesal dan saya langsung menghapus PCMan File Manager.

Sudah kepalang tanggung install Xubuntu, saya putuskan untuk mengexplorenya. Hasilnya, Xubuntu Hardy cukup beda dengan Xubuntu Gutsy. Ia lebih enteng, stabil, dan cantik. Sulit untuk menjelaskannya dengan kata-kata. Paling asyik sih, silahkan aja Anda coba sendiri.

Tentu saja setingan default Xubuntu Hardy tidak membuatku puas. Setelah klik sana klik sini, edit sana edit sini, maka beginilah tampilan Xubuntu Hardyku saat ini.
Xubuntu plus Conky

Thunar, file managernya Xubuntu (XFCE). File manager terbaik setelah Konqueror. Coba bisa tabbed ya?

"My yesterday was blue dear
Still I'm a part of you dear
My lonely nights are through dear
Since you said you were mine
Oh, what a difference a day made
There's a rainbow before me
Skies above can't be stormy since that moment of bliss
That thrilling kiss
It's heaven when you find romance on your menu
What a difference a day made
And the difference is you, is you, is you"

Jamie Cullum - What a Diff'rence a Day Made

See U soon.

Monday, May 12, 2008

Firefox Jangan Ditutup

Apaan tuh Firefox jangan ditutup?
Firefox jangan ditutup adalah tulisan di screensaver pada 2 komputer di ruang guru sekolahku.

Maksudnya apa?
Maksudnya, saya kan hobby ngejunk alias ngedownload file apapun yang tampaknya penting dalam rangka menuh-menuhin harddisk :D Nah, seringnya kan downloadnya via rapidshare.com. Tuh rapidshare.com kalau download maunya pake firefox doang aka ga mau pake download manager. Jadinya saya kalau ngejunk harus pake firefox n demi kelancaran hal tersebut screensaver "Firefox jangan ditutup" tercipta agar proses ngejunk tidak gagal karena faktor human error.

"This is Major Tom to Ground Control
I'm stepping through the door
And I'm floating in a most peculiar way
And the stars look very different today

For here
Am I sitting in a tin can
Far above the world
Planet Earth is blue
And there's nothing I can do

Though I'm past one hundred thousand miles
I'm feeling very still
And I think my spaceship knows which way to go
Tell my wife I love her very much she knows"
Helloween - Space Oddity

See U soon.

Friday, May 02, 2008

Kembali ke Kubuntu

Sebagai pengguna Ubuntu yang baik, tentu saja saya sudah mencoba Ubuntu, Kubuntu, Xubuntu, maupun Edubuntu. Dari semua itu saya lebih memilih untuk menggunakan Kubuntu, Xubuntu, kemudian baru Ubuntu dan Edubuntu.

Kok Ubuntu ada di pilihan terakhir?
Saya ga suka Ubuntu karena saya ga suka gnome. Gnome sebenarnya bagus dan tampilannya orisinal. Tapi saya ga betah pake Nautilus. Nautilus membatasi gerak saya mengeksplorasi file dan sangat ga sebanding dengan Konquerornya KDE.

Kalau Xubuntu gimana tuh?
Saya suka Xubuntu karena ringan dan Thunar lebih bagus dari Nautilus.

Pilih Kubuntu kenapa?
Banyak alasan. Salah satunya lha ya tadi itu, karena Konqueror hebat banget. Tabbed, mouse gesture, meski lebih berat dari Nautilus. Saya suka banget dengan KDE meski tampilannya kurang orisinal n mirip Windows. Tapi ini ga mengapa karena kita bisa mengkonfigurasi KDE semau kita sampai dia ga mirip Windows sama sekali.

Dari awal coba Ubuntu, saya langsung menggunakan Kubuntu. Sampai beberapa bulan lalu saya agak bosan dengan KDE dan mencoba Xubuntu akhirnya keterusan. Ketika saya mencoba Hardy, Ubuntulah yang pertama saya coba. Cuma beberapa hari, dan akhirnya saya kembali ke Kubuntu.

Kenapa?
Karena :
  1. Saya kangen dengan Konqueror. Pertama pake Kubuntu, saya langsung men"sudo dpkg -P dolphin" karena saya kecewa dengan kemampuannya. Agak heran juga, kenapa KDE membuat file manager yang mirip Nautilus ketika dia sudah punya Konqueror yang sangat hebat.
  2. Faktanya saya lebih banyak menggunakan aplikasi berbasis KDE daripada Gnome. Misalnya k3b, kdenlive, smplayer, dan tentu saja Konqueror. Aplikasi berbasis Gnome yang saya pakai cuma GIMP dan firefox. Jadi kalau saya memaksakan diri untuk memakai Ubuntu, yang terjadi malah redundansi aplikasi, banyak aplikasi yang sama fungsinya cuma beda "induk"nya.
  3. Saya kangen ma superkaramba.
  4. Waktu jamannya Gutsy, aplikasi berbasis Gnome (gtk) jika dibuka dengan Kubuntu warnanya ga maching. Sekarang dengan Hardy, hal itu sudah ga terjadi lagi. Ini cuman setingan atau tambahan fitur saya kurang tahu. Yang jelas, sekarang aplikasi berbasis gtk lebih nyaman dilihat dengan Hardy.
Seperti biasa, ini snapshot Hardyku.

Hal baru pada Ubuntu Hardy, kalau ada lebih dari 1 kegiatan copy file, jendela proses akan jadi satu.

Kubuntuku dengan audacious plus compiz-fusion.

Kubuntuku dengan superkaramba. Bagus kan?


See U Soon.

Gavin DeGraw - I Don't Want to Be (Stripped Version).

Tuesday, April 29, 2008

Ubuntu Hardy Heron dan dilema DVD Repositori

Ubuntu 8.04 (Hardy Heron) resmi dirilis 24 April 2008 kemarin. Hardy Heron memberikan sejarah tersendiri bagiku sebagai Ubuntu tercepat yang kucicipi dari tanggal rilisnya. Aku resmi menggunakan Hardy Heron satu hari setelah tanggal rilisnya berkat internet di sekolah.

Jum'at 25 April 2008, di sekolah ada MaBIT (Malam Bina Iman dan Taqwa). MaBIT dimulai hari Jum'at jam 1700 sampai Sabtu esok harinya jam 0800. Moment ini tentu tidak aku sia-siakan. Dari Jum'at pagi jam 9an aku sudah download iso Ubuntu 8.04 alternate dari sini. Download selesai sekitar jam 16 dan aku mulai install Hardy jam 17. Alasan download iso Hardy dari sini karena servernya ada di Indonesia sehingga (harapannya) proses download akan cepat.

Kok pilih yang alternate bukan yang live cd?
Karena yang alternate bisa di "sudo apt-cdrom add" plus yang live cd sudah dalam proses pengiriman (request ubuntu cd via shipitku disetujui dua hari sebelumnya).

Katanya Kubuntu (Xubuntu) mania, kok yang didownload Ubuntu?
Karena Ubuntu adalah dasar dari Kubuntu dan Xubuntu, maka bagiku cukup penting untuk melihat ada perubahan apa saja yang sudah terjadi padanya. Belum tentu kok aku akan selalu menggunakan ubuntu dengan banyaknya godaan dari KDE dan XFCE.

Begitu Ubuntu selesai diinstall, hal pertama yang ku "sudo apt-get install" adalah k3b karena itu aplikasi penting yang kuingat waktu itu. Setelah itu aku menginstal dpkg-dev, xubuntu-desktop dan kubuntu-desktop, sekalian biar puas cicipi semuanya aja :D meski ini sebaiknya tidak dilakukan.

Ngapain rakus banget ngembat KDE, GNOME, dan XFCE?
Karena aku menggunakan komputer yang kuinstall Ubuntu itu sebagai reponya komputer yang kugunakan di rumah. Aku mendownload semua paket yang kuperlukan untuk komputer di rumah via komputer "korban" tersebut. Setelah proses "sudo apt-get install" selesai, semua packages yang ada di "/var/cache/apt/archives" kucopy ke flashdisk dan kutaruh di folder localrepo di komputer rumah lalu ku "sudo dpkg-scanpackages" sehingga aku punya repo untuk Ubuntuku.

Oh ya, hari itu ketika "sudo apt-get install" aku sering mengalami gangguan karena server repository "http://id.archive.ubuntu.com/ubuntu/" memberikan kabar bahwa banyak package yang tidak tersedia di sana. Masalah ini selesai setelah aku menambahkan repository "http://kambing.vlsm.org/ubuntu/" di file /etc/apt/sources.list.

Adanya internet di sekolah memberikan kebahagiaan tersendiri. Aku bisa merasakan enaknya "sudo apt-get install" seperti kebanyakan pengguna Ubuntu di belahan dunia lainnya. Adanya internet juga memberikan dilema tersendiri, haruskah aku ikut-ikutan memesan DVD repo, yang sedikitnya menguras uang 50 ribu rupiah (dan aku punya semua packages Ubuntu meski belum tentu semuanya kupakai) atau aku tetap seperti saat ini?

Ga perlu waktu lama, akhirnya aku kembali ke Kubuntu

See U soon.

Joe Satriani - All Alone.

Friday, February 22, 2008

Sibuk ngapain aja sih sekarang?

Ada yang bertanya, sekarang saya lagi sibuk ngapain aja sih sampai jarang ngeblog?
Ini salah satu jawabannya.

http://narutofob.com/
Di sana ada banyak anime yg bisa kita download n tentu saja gratis. Saya sampai sekarang sudah download 4 seri. Yaitu : Devil May Cry, Sousei no Aquarion, Claymore, dan Hayate no Gotoku. Dari semua anime tersebut, saya paling suka dengan Claymore.

Pertama nonton Claymore, saya merasa ga ada yg spesial dari film ini. Begitu mulai masuk episode flashback, saya mulai menyukai Claymore. Kalau Anda memutuskan untuk mendownload Claymore, saya pastikan Anda akan memahami arti dari yoki, yoma, dan the awakened one :D Kalau Anda sudah nonton Claymore tapi tetap belum paham dengan arti kata-kata tersebut, ada 2 kemungkinan, yang pertama Anda ngantuk atau yang kedua Anda ga bisa bahasa Inggris ^-^ dan ini berarti Anda belum terClaymorekan. Bagi saya, Claymore adalah animasi terbagus yang pernah saya tonton dilihat dari jalan ceritanya. Soal Animasinya, menurut saya cukup bagus juga. Tapi ceritanya.... seeeeep lah.

Saya download Hayate no Gotoku untuk istri saya. Hayate no Gotoku ceritanya tentang keseharian seorang bodyguard yang menjaga seorang putri. Ceritanya lucuuuuuuu banget yang sudah pasti sesuai dengan selera istri saya :D

Devil May Cry saya download karena penasaran dengan ceritanya n Sousei no Aquarion karena ada mechanya (3 pesawat bisa gabung jadi robot, wuiiiiih keren ga tuh ^-^).

Pesan saya cuma satu. Cepetan download Claymore sebelum tuh website mati :D

See U Soon

The Cranberries - Everything I Said

Blogger template 'Fundamental' by Ourblogtemplates.com 2008.

Jump to TOP

Blogger templates by OurBlogTemplates.com